Saatnya Perempuan Melindungi Diri Sendiri

Prihatin sekaligus sedih mendengar kabar tentang kekerasan terhadap perempuan yang menghiasi lembaran berita surat kabar dan layar televisi nasional akhir-akhir ini. Yang masih segar dalam ingatan adalah perampokan yang disertai dengan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang mahasiswi seuah universitas swasta. Yang terakhir adalah pemerkosaan seorang karyawati didalam angkot. Kejadian ini tentu hanya sekian dari seribu kasus kejahatan yang memposisikan perempuan sebagai korban.
Perempuan selalu diasosiasikan sebagai mahluk yang lemah. Tak heran jika sebagian besar korban kejahatan (baik skala besar maupun kecil) seperti perampokan, penjambretan, pelecehan seksual, pencopetan dkk adalah dari kaum perempuan. KomNas Perlindungan Perempuan dan LSM yang sejenisnya seperti tidak berdaya untuk melindungi para perempuan. Bahkan negara sendiri mungkin tidak bisa melindungi masyarakatnya dari kaum perempuan, buktinya kerjahatan dengan korban dari kaum perempuan tetap tekun berlapis baja terjadi. Slogan perlindungan terhadap kaum perempuan hanya heboh dan gegap gempita didengungkan saat sudah ada kejadian yang menimpa perempuan? Buat apa? Toh, apa yang sudah terjadi tidak mungkin dicegah atau dalam istilah bahasa Inggris sudah tidak bisa di-undo.

Jadi buat para perempuan, jangan lagi muluk-muluk berharap pihak lain atau orang lain peduli dan melindungi anda. Saatnya anda untuk tegakkan kepala dan memampukan diri untuk menjaga diri sendiri. Satu hal yang saya sarankan adalah MULAILAH BERPIKIR UNTUK BELAJAR BELA DIRI. Ada beberapa pilihan yang bisa menjadi alternatif bela diri yang nyaman untuk diri anda. Misalnya anda yang memiliki kaki yang jenjang, jangan hanya sibuk menghiasi kaki anda dengan sepatu mahal atau waxing. Tetapi tak ada salahnya anda berlatih Tae Kwondo agar kaki indah anda bukan hanya sekedar indah, tetapi juga bisa menjadi senjata yang mematikan. Atau jika anda memiliki bakat dan hobby menggerakan tubuh dengan luwes dan indah, mungkin Kung Fu bisa menjadi pilihan anda. Gerakan yang indah mungkin akan membuat pengganggu anda terpesona dan lengah sehingga anda bisa dengan mudah melumpuhkannya. Atau buat anda yang cenderung frontal dan tak suka basa-basi, maka tinju adalah bela diri yang paling cocok.
1316266381610663897

Menyarankan anda untuk belajar bela diri tentu saja bukan untuk tujuan gagah-gagahan, menjadi jagoan atau preman. Dan tak usah dulu bermimpi muluk-muluk mampu berkelahi sambil memutar-mutarkan pedang seperti layaknya adegan perkelahian dalam silat Mandarin atau Saur Sepuh. Yang paling utama adalah ketika anda dalam keadaan terdesak, anda bisa melakukan perlawanan. Ketika calon korban melakukan perlawanan dan terlihat galak, biasanya si pelaku kejahatan akan berpikir dua atau tiga kali untuk melakukan aksinya. Logikanya adalah para pelaku kejahatan yang beraninya sama perempuan sudah pasti adalah pria dengan mental pengecut. Kalau dia bukan pengecut, tentu dia akan lebih memilih duel dengan Hercules atau naga daripada melukai perempuan toh? Nah, buat anda para perempuan, mental kepengecutan penjahat yang menganggu anda bisa anda manfaatkan. Tunjukkan sikap bahwa anda tidak takut, bahwa anda akan melakukan perlawanan. Perlawanan yang dimaksud tentu saja bukan sekedar menjerit-jerit sambil meronta-ronta. Tetapi tunjukkan posisi tubuh bahwa anda siap berkelahi untuk membela diri. Hanya sekedar pamer sikap siap berkelahi saja tentu saja tidak cukup. Bekali diri anda dengan dasar-dasar bela diri, misalnya belajarlah mulai dari sekarang cara melumpuhkan lawan dengan sekali gerakan atau pukulan. Jangan lupa gunakan juga jurus ‘gerak tipu’, dimana anda bersikap seolah-olah hendak menyerang tubuh bagian atas padahal sebenarnya anda akan menyerang tubuh bagian bawah.
1316266547702715190

Belajar bela diri juga bisa menjauhkan anda dari para ‘hama pengganggu’ (tetapi tentu saja tidak termasuk penyakit). Saat anda sudah belajar bela diri, maka otomatis sikap tubuh anda juga akan berubah. Dari yang tadinya ringkih, akan menjadi lebih berwibawa. Ketika dalam keadaan terdesak juga anda tidak akan gampang panik karena anda tau apa yang akan anda lakukan untuk menghajar orang yang menganggu anda. Dalam hal reflek juga sangat menguntungkan. Belajar bela diri membuat anda punya gerakan reflek yang mantap. Anda akan seperti memiliki insting alami untuk mengetahui apakah orang didepan anda akan menyerang anda atau hanya sekedar nongkrong, sehingga pada saat-saat genting gerakan anda akan lebih cepat daripada orang didepan anda. Dia yang tadinya mencuri start untuk menyerang anda, tetapi gerakan reflek anda justru membuat tinju anda lebih dahulu bersarang ditubuhnya.
Jika anda sudah pernah belajar bela diri, pasti anda akan manggut-manggut karena anda pasti mengerti maksud saya. Tetapi jika anda belum belajar bela diri, belum terlambat untuk memulainya dari sekarang. Dunia diluar sana sangat keji dan kerap berlaku tidak senonoh kepada anda para kaum perempuan. Jika orang lain tidak lagi bisa anda harapkan untuk membela dan melindungi anda, maka tak ada pilihan lain selain anda sendiri yang harus membela dan melindungi diri anda sendiri. Bahkan akan lebih baik jika anda para perempuan saling melindungi satu sama lain. Mudah-mudahan setelah membaca tulisan ini, anda (khususnya yg perempuan) terpikir untuk belajar bela diri karena suatu saat pasti anda akan membutuhkannya dan merasakan manfaatnya.

0 Responses